Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2015

Pulanglah Rohingya

sumber:  theguardian.com Menjelajahi lautan nan luas dan membiru demi perlindungan bernama suaka,karena mereka terasing di negeri sendiri,di kalahkan oleh kaum mayoritas yang bersembunyi atas nama otoritas Hingga pada akhirnya engkau terdampar di negeri yang sedang menderita bernama Indonesia,disini lagi sibuk dengan sanak saudara,keluarga untuk naik tahta Lihat di ufuk timur Indonesia sana,masih bergelut dengan bobroknya pembangunan fisik maupun non fisik,apalagi kalian hanya bangsa asing dari negara tetangga Pulanglah rohingya negeri ini tak pantas untuk kalian mencari perlindungan,banyak pemain akrobatik yang senang bersandiwara dengan janji-janji suci yang labelnya pencitraan di negeri ini Karena negeri mu lebih indah,tantanan negeriku hancur oleh maling yang sedang memakai kain mahal,rapi nan elok seolah suci namun bau busuk Puianglah di negerimu,langitmu lebih elok,langit ku sedang ternoda dengan eksploitasi dari para tirani

Malam Kelabu

   sumber: garmolinapintura.blogspot.com                                           Malam begitu kelabu,gelap semakin tenggelam di bawah awan hitam ,terbayang indahnya rembulan rinai rintik hujan yang telah kau ceritakan kemudian engkau berjalan menyusuri setapak demi setapak melewati lembah,lalu kita bertemu diperaduan semesta bernama kerinduan Kemarilah sayang,akan kuberikan engkau kecupan biarlah ilalang dan rerumputan menjadi saksi bisu percumbuan ini malam pun semakin kelabu,engkau telah nyatakan rindu terlampau dalam,namun kebisingan yang kau gelisahkan kian menerpa yang datang bersama kenangan. Lepaskanlah sayang,ada malam yang menantimu disana,semoga engkau cepat menepi di hati,sebelum terisi oleh rinai gerimis kota ini

Bangsa Yang Dilema

   sumber:  vk.com                                                            Wahai ibu pertiwi Bangsa ini gelisah Melihat mantra korupsi menghiasi negeri Sementara banyak generasi hari ini tak bisa menikmati eloknya negeri sendiri Romansa bangsa tak lagi terasa Ideologi negara hanya menjadi pajangan istana Wahai Indonesia Masa depan bangsa masih tanda tanya Ada apa denganmu bangsa ku Keadilan seolah menjadi tirani bagi papua Sementara alamnya engkau eksploitasi sesuka hati Layak kah di sebut nusantara,seolah Indonesia hanya pulau jawa

Senja Ufuk Timur

sumber:  travelmaddisonblog.womenbest.ru Romansa rindu yang terbit menjelang senja di cakrawala engkau telah di bangunkan oleh percikan embun yang membasahi pelupuk mata sayumu, di lamunanku kau berdiri menatapku, bersadar di antara pinus-pinus yang berguguran menyaksikan dan melepaskan percikan rindu di keabadian semesta. Ingatkah engkau? betapa  rindu sedang menggerogoti jiwa syahdu ku di saat ufuk timur sedang menyapa bumi yang sedang terbangun dan aku pun ikut terbangun oleh kecupan manis dari bibir mungilmu, membasahi rindu yang amat pedih dalam tubuh dan jiwaku.