Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Puisi

Suara dari Tangkeno

sumber:  behance.net 1/ pada teluk Buton—angin berkelabat memecah keheningan dan kesejukan cicit burung menemani merangkai malam kita hingga pagi tandang kau memandangi Watu Sangia samb il menyeka air matamu membayangkan keangkuhan kota yang terlalu sibuk dengan kelakar semakin mengakar kata-kata kasar bertebaran  digerus ombak dan siut angin  diterbangkan hingga jauh 2/ di kaki Watu Sangia anak-anak Tangkeno bercengkrama tanpa beban apa-apa tanpa bertanya; agamamu apa kau timur atau barat selatan atau utara 3/ sesekali mereka memainkan Lolu Alu sambil menggoyangkan sebilah bambu di tangannya yang suci tidak ada raut kepedihan di wajahnya ia berbahagia berbahagia 4/ di negeri awan yang gulita keramahan ialah teman paling berharga—selain kesepian itu, katamu ia menerangi asal dan memerangi perbedaan 5/ ketamakan kedinginan ditiup angin Kabaena menusuk tulang yang tualang ke negeri tenggara 6/ pada alun tubuh ya

Surat Terakhir

sumber:  dribbble.com Belum sempat aku ucapkan beberapa hal kau begitu bungkam dariku aku merindukan dekap tubuhmu ingin menanyakan kabar tentang dirimu tentang kesepakatan kita malam itu namun kau benar-benar menolak untuk dirindukan Aku bertanya-tanya pada diri sendiri ah, sudahlah. Barangkali, aku ialah sebuah harapan yang tak pernah jelas memaknai perasaan-perasaan tak mampu menghadiahkan kecupan-kecupan pada kening padahal inginku sederhana; izinkan aku meminjam bahumu sejenak Aku mengutarakan beberapa hal yang membuatku resah, lelah, gundah tak berarah untuk segara kaubaca juga pahami bahwa semua rindu pasti pulang pada pemiliknya.

Tidak Ada yang Benar-Benar Abadi

sumber:  dulk.com Pada akhirnya semua yang ada di hadapanku  akan berbahagia dengan kesedihannya sendiri bukankah kebahagian ialah kesedihan itu? Seperti selayaknya pertemuan perpisahan pada akhirnya akan  menemukan jalannya masing-masing hari ini barangkali adalah perpisahan  yang tak pernah kita duga sebelumnya Bertahun-tahun mengabdikan segala asa dan upaya di sini ada banyak perihal dilalui  ada terpaan badai  yang mengetuk satu persatu pintu-pintu;  melewati hari-hari, bulan, tahun-tahun pelik Memecah ruang-ruang kelas yang hening ilmu dan dedikasi berjalan beriringan hingga usia mengucap selamat tinggal awan-awan yang bergerak memaksa  ingatan atas kehendak waktu menerabas segala kemungkinan-kemungkinan Tentang jalan mana yang ingin kita lalui, kelak tentang apa saja yang ingin kita pelajari dan pahami lalu kini kita berdiri di tempat ini, mengakhiri 4 tahun yang melelahkan disaksikan orang-orang dekat yang kita sayangi dan ha