Skip to main content

Posts

Sebuah Pesan untuk Cinta yang Panjang

sumber:  dribbble.com Jarak adalah sebuah sebab mengapa rindu selalu datang menghantui ingatan ia adalah persoalan paling klise yang akan kau temui di manapun juga dengan siapapun. Apa yang kaudapati dari sebuah cinta yang panjang? aku memaknainya seperti mengeja bait-bait kata dalam puisi membawaku pada nostalgia masa lampau yang tak mampu aku hitung seperti usai hubungan kita. Sebuah pesan untuk cinta yang panjang mengajari aku untuk tidak memihak pada kaum hawa lainnya sebab ia memberi beberapa bahagia.

Orang-Orang Sibuk dengan Diri Sendiri

sumber:  agentpekka.com Aku duduk termangu di balik altar rumah mengisahkan orang-orang yang sibuk dengan diri sendiri menerjemahkan banyak kata tanpa membaca. Kau sesekali memejamkan mata berkata; sendiri adalah pilihan paling terpaksa kesendirian mengajari untuk mencintai diri sendiri mencintai orang lain dan cinta-cinta selanjutnya. Aku masih duduk dengan kesendirian sesekali membayangkan bibirmu mengecup bibir-bibir sepi bibir-bibir yang membutuhkan lebih banyak kecupan aku adalah kesendirian paling sunyi  kau sibuk dengan diri sendiri.

Menyetrika Kenang

sumber:  behance.net Berapakali lagi kau menghitung ingatan tentang wajahku Acapkali bahkan seringkali kau tandang menghantui hidup Di kamar  tua dan di kedai kopi langganan kau datang dengan bayang-banyang matamu Kau mencari jalan agar semua tentangmu hilang  oleh waktu yang dilalui dengan kopi juga puisi-puisi yang aku tulis berhari-hari bahkan hingga tahun berganti Di kedai kopi ini  aku melihat banyak hal ada sisa kesedihan yang lampau untuk dikenang pada kening kita masing-masing.

Perjalanan Usia

sumber:  http://rover.eba y.com Kau hidup  bertumbuh dewasa di sebuah tanah yang tenang di sanalah kau lahir, bermain, hingga hijrah ke kota mengejar asa, melawan cuaca di sanalah anak-anak berbaur turun ke sawah dan sesekali memancing di sungai Masa lalu memang menyisakan jejak-jejak  yang selalu dirindukan pada masa sekarang masa yang tidak kau dapati lagi di sini, di tempat kau menghitung usia Orang-orang lebih sering membungkukan kepala di kampus, di kelas ataupun saat mereka berjalan bersama Barangkali usia memang tak lagi muda  hingga tak dapat kau temui anak-anak  bercengkerama dengan ramah.

Tidak Ada yang Benar-Benar Abadi

sumber:  dulk.com Pada akhirnya semua yang ada di hadapanku  akan berbahagia dengan kesedihannya sendiri bukankah kebahagian ialah kesedihan itu? Seperti selayaknya pertemuan perpisahan pada akhirnya akan  menemukan jalannya masing-masing hari ini barangkali adalah perpisahan  yang tak pernah kita duga sebelumnya Bertahun-tahun mengabdikan segala asa dan upaya di sini ada banyak perihal dilalui  ada terpaan badai  yang mengetuk satu persatu pintu-pintu;  melewati hari-hari, bulan, tahun-tahun pelik Memecah ruang-ruang kelas yang hening ilmu dan dedikasi berjalan beriringan hingga usia mengucap selamat tinggal awan-awan yang bergerak memaksa  ingatan atas kehendak waktu menerabas segala kemungkinan-kemungkinan Tentang jalan mana yang ingin kita lalui, kelak tentang apa saja yang ingin kita pelajari dan pahami lalu kini kita berdiri di tempat ini, mengakhiri 4 tahun yang melelahkan disaksikan orang-orang dekat yang kita sayangi dan ha

Rindu di Antara Diksi

sumber:  maiaboakye.com ketika janji bulan tertutup awan hujan tak pasti menyentuh bumi rindu tinggalkan sejumput mimpi menggantung cuaca tak mudah terbaca gelap tak bersemangat mengusap arus yang basah berkelana mengarung samudera menggores pelangi pada sebuah diksi berpayung puisi yang kutulis serupa bertutur dengan bahasa retak berusaha tegak mengusap air mata bebaskan jiwa dari bisikan tanah tipuan membongkar langit-langit ruang bisu amsal sebilah pisau membelah rindu angkasa hampa pilu menggenggam sabit bulan harapan di batas senja yang lekas terhempas ditimbun malam ketika rindu tak lagi terdengar rintihnya wajahmu membeku di sana

Puisi yang Belum Kita Beri Nama

sumber:  https://id.pinterest.com/ Yang bermakna dalam intimu hanyalah; doa-doa yang belum sempat ucapkan oleh kau dan aku kau menghabiskan sisa kematian di antara orang-orang yang saling berlomba merapal beberapa ayat-ayat yang dikirim Tuhan kepada semesta yang selalu kita tanyakan; aku ini apa di hadapannya? Di tanah asing yang belum semua kita jelajahi kau datang membawa puisi Neruda kau bacakan puisi ‘Kewajiban Seorang Penyair’, miliknya: dan aku akan melintasi mereka tanpa berkata apa-apa, gema yang terang dari gelombang pemisah buih dan pasir, gemersik garam menyeret dirinya sendiri, tangisan kelabu burung-burung laut di pantai. Tetapi , aku  tak puas dalam puisi  yang berusaha kaugali ke dalaman batin dan ingatanku Tetapi, satu-satunya suara yang aku percayai ialah puisi itu sendiri   Di tempatku menghabiskan sisa kematian orang-orang saling menindih dalam kebisuannya sendiri dan kau bertanya lagi di manakah kau menyimpan