Jalan terjal yang telah kau tempuh begitu lama, menguras banyak tenaga, begitu banyak air mata yang tertumpah di antara semua tawa dan senyum yang selalu kulihat. Aku membenci menjadi dewasa. Menjadi dewasa seringkali membuat air mata tertumpah. Aku membenci mencintai, tetapi bukankah kita hidup karena sebuah cinta yang tertanam begitu dalam? Tidak ada satupun perjalanan yang mudah dilalui. Tubuh ini mungkin telah lelah kau campakan begitu saja, yang tersisa hanya foto-foto kenangan kita. Setiap sudut di kota ini, di sana, ada kau sedang duduk dan menyapa dan menyakan begitu banyak tentang rencana-rencana kita yang kini telah menjadi ingatan masa lalu. Apakah kau masih mengingatnya? Genggaman tangan mungkin terlepas dari dirimu, aku terus menjalani hari-hari dengan penuh kesibukan, ketika ingin tertidur, aku selalu merindukan kau yang begitu jauh tetapi juga begitu di dalam diri. Kemarin, saya berulang tahun, apakah kau mengingatnya? Tidak ada kebahagian di baw...