sumber: aplle.news |
Di siang yang menyengat, terik mentari serasa berada dekat di kepalu
saya bergegas menyusuri sudut kota, menjemput rindu yang menantiku disana.
malam sebelumnya kami telah sepakat untuk bertemu
ia menantiku di fakultas tempat ia belajar
tepat setelah sholat duhur.
Malam itu dalam benak ku yang acap kali gelisah
entah apa yang perlu ku ceritakan kepadanya
tentu rasaku yang telah lama mengambang dalam ketidakpastian
sosok wanita itu pertama kali ku mengenalnya di bulan mei
lambat laun, waktu pun terus berjalan
perkenalanpun semakin intim,komunikasi semakin intens.
Hingga pada suatu masa, dimana rasa ini tak mampu lagi untuk dipendam,
aku mencintainya ribuan kali, ribuan kali dari apa yang pernah aku sampaikan.
kemudian ku ceritrakan padanya segala keluh kesah, segala rindu yang kian merekah.
26 Oktober 2015
saya bergegas menyusuri sudut kota, menjemput rindu yang menantiku disana.
malam sebelumnya kami telah sepakat untuk bertemu
ia menantiku di fakultas tempat ia belajar
tepat setelah sholat duhur.
Malam itu dalam benak ku yang acap kali gelisah
entah apa yang perlu ku ceritakan kepadanya
tentu rasaku yang telah lama mengambang dalam ketidakpastian
sosok wanita itu pertama kali ku mengenalnya di bulan mei
lambat laun, waktu pun terus berjalan
perkenalanpun semakin intim,komunikasi semakin intens.
Hingga pada suatu masa, dimana rasa ini tak mampu lagi untuk dipendam,
aku mencintainya ribuan kali, ribuan kali dari apa yang pernah aku sampaikan.
kemudian ku ceritrakan padanya segala keluh kesah, segala rindu yang kian merekah.
26 Oktober 2015
Comments
Post a Comment