Skip to main content

Kota Hijau di Paru-Paru Dunia

sumber: blog.thomasnet.com

Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan bukan hanya sekadar pemindahan pusat pemerintahan dari Jakarta, tetapi, lebih dari itu. Pemindahan Ibu Kota Negara tentu akan menghasilkan dampak positif di masa depan. Baik bagi Jakarta atau Kalimantan. Selama ini, semua aspek kehidupan berpusat di Jawa. 

Hal itu kemudian menimbulkan ketimpangan secara ekonomi. Jika kita bandingkan Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur. Dari semua aspek, bagian timur justru lebih tertinggal dari barat, kecuali sumber daya alamnya.

Ditambah lagi persoalan Jakarta yang begitu kompleks. Persoalan lingkungan, sistem transportasi yang buruk dan kelebihan populasi penduduk. Pemindahan Ibu Kota Negara setidaknya dapat mengurangi beban Jakarta dan dapat menumbuhkan perekonomian baru di Kalimantan dan Indonesia bagian timur, tentunya.

Kota Hijau yang Terintegrasi

sumber: dribbble.com


Ibu Kota Negara yang direncanakan dengan matang baik dari segi letak geografis, keamanan, sosial budaya, ekonomi maupun lingkungan juga tentu arsitektur yang ada di dalamnya, sehingga dapat mencerminkan keberagaman suku, budaya, agama dan kekayaan alam Indonesia di dunia internasional. Hal ini juga nantinya dapat dijadikan contoh untuk pengembangan kota-kota hijau yang ramah lingkungan di Indonesia.

Kota yang direncanakan dengan matang akan menghasilkan kota yang maju di masa depan. Kemajuan kota dalam arti — dari segi sistem transportasi yang terintegrasi dari tempat tinggal ke ruang publik, seperti; ruang terbuka hijau, pusat pemerintahan, pusat perbelanjaan, pusat pendidikan, pusat olahraga, pusat kesenian, kebudayaan dan sebagainya.

Karena secanggih apapun transportasi publik, masyarakat tidak akan menggunakannya terus menerus untuk beraktivitas jika tidak terintegrasi dari tempat tinggal mereka ke tujuan yang mereka inginkan. Itulah yang terjadi di Jakarta, sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dari pada transportasi publik.


Memanfaatkan Energi Terbarukan





Suatu kota tentu saja membutuhkan sumber energi untuk menghidupkan peradaban yang ada di dalamnya. Saya membayangkan dan berharap Ibu Kota Negara yang baru, 50% energinya dihidupkan oleh energi ramah lingkungan, misalnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), sehingga Ibu Kota Negara yang baru tidak bergantung pada satu energi saja, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Negara maju di belahan dunia lain, mulai berinovasi dan perlahan-lahan menggunakan energi yang ramah lingkungan, agar tidak bergantung pada satu sumber energi saja. Ini sesuai dengan cita-cita bangsa — menuju negara maju.

Segala aspek yang kita gunakan tentu perlahan-lahan mesti diubah, diganti ke sesuatu yang lebih baru dan tentu saja ramah terhadap lingkungan. Apa lagi, Ibu Kota Negara yang baru berada di pusat paru-paru dunia. Sudah waktunya kita mesti mengubah, melangkah dan mengambil sikap untuk hal ini.

Memanfaatkan Sumber Daya 


Alam Kalimantan begitu kaya akan sumber dayanya. Kita mesti menjaga dan memanfaatkannya sebaik mungkin. Misalnya, untuk memenuhi kebutuhan air suatu kota — air sungai mesti dimanfaatkan sebagai sumber air utama, bukan lagi menyedot air tanah untuk dikonsumsi secara massal, agar ekosistem tetap terjaga.

Karena pada akhirnya, usaha kita untuk lebih maju akan sia-sia jika perilaku di tempat yang lama akan diulangi lagi di tempat yang baru. Yang berbeda hanya letak dan kebaruannya. Masyarakat juga tentu perlu diedukasi akan hal ini.
Usaha lain agar tetap menjaga ekosistem dan sesuai dengan cita-cita kota hijau adalah di ruang-ruang publik nantinya, seperti; ruang terbuka hijau, pusat pendidikan, pusat perbelanjaan, pusat olahraga, pusat kesenian dan kebudayaan — perlu disediakan air langsung minum.

Pemerintah dapat bekerjasama dengan swasta untuk menyediakan hal ini, agar masyarakat hanya membawa botol air minum (tumbler) mereka ke manapun beraktivitas. Dari sisi lingkungan, hal ini tentu saja dapat mengurangi produksi sampah plastik di suatu kota. Secara ekonomi juga menguntungkan, karena perusahaan air minum dapat menjual air minum mereka di ruang publik tanpa botol atau kemasan yang biasa digunakan.

Hal-hal di atas tidak mustahil dapat diwujudkan, ketika kita menatap masa depan dengan optimis dan membuang kebiasaan-kebiasaan lama. Saya membayangkan dan berharap Ibu Kota Negara yang baru tetap hijau sebagaimana sebelum menjadi Ibu Kota Negara. Yang berbeda hanyalah peradaban yang ada di dalamnya dan energi yang menghidupkannya.

Ketika lingkungan tetap hijau, produktivitas tetap terjaga, kesehatan juga tentu saja terjamin karena udara yang kita hirup setidaknya, tidak seburuk yang ada di Jakarta saat ini. Jangan sampai kita mencari solusi ketika sesuatu yang buruk telah terjadi di hadapan kita. Tentu saja yang paling penting dikaji adalah persoalan lingkungan.

Saya pikir, konsep kota hijau cocok untuk Ibu Kota Negara yang baru — kota yang ramah terhadap lingkungan, demi menopang kehidupan masyarakat agar tetap segar dan tidak mudah kelelahan— sehingga produktivitas dalam bekerja dapat meningkat. Hal itu tentu saja dapat memproduksi oksigen yang melimpah dan dapat dinikmati oleh semua populasi yang ada di dalamnya.






Comments

Popular posts from this blog

Tidak Ada yang Benar-Benar Abadi

sumber:  dulk.com Pada akhirnya semua yang ada di hadapanku  akan berbahagia dengan kesedihannya sendiri bukankah kebahagian ialah kesedihan itu? Seperti selayaknya pertemuan perpisahan pada akhirnya akan  menemukan jalannya masing-masing hari ini barangkali adalah perpisahan  yang tak pernah kita duga sebelumnya Bertahun-tahun mengabdikan segala asa dan upaya di sini ada banyak perihal dilalui  ada terpaan badai  yang mengetuk satu persatu pintu-pintu;  melewati hari-hari, bulan, tahun-tahun pelik Memecah ruang-ruang kelas yang hening ilmu dan dedikasi berjalan beriringan hingga usia mengucap selamat tinggal awan-awan yang bergerak memaksa  ingatan atas kehendak waktu menerabas segala kemungkinan-kemungkinan Tentang jalan mana yang ingin kita lalui, kelak tentang apa saja yang ingin kita pelajari dan pahami lalu kini kita berdiri di tempat ini, mengakhiri 4 tahun yang melelahkan disaksikan orang-orang dekat yang kita sayangi dan ha

Non Tunai di Dompetmu

sumber:  marketing.co.id Uang merupakan hal yang dibutuhkan oleh siapapun di dunia ini. Pasalnya, uang telah menjadi alat pembayaran yang digunakan untuk mendapatkan suatu barang melalui kegiatan jual beli. Karena itulah peran uang sebagai alat pembayaran sangat penting. Uang sebagai alat pembayaran tunai masih banyak digunakan. Namun, adanya jenis alat pembayaran non tunai bisa menggeser posisi uang tunai sebagai alat pembayaran. Fungsi uang   sebagai alat pembayaran memang tidak tergantikan karena uang merupakan satu-satunya alat pembayaran yang diakui di seluruh dunia. Namun, penggunaan uang sebagai alat pembayaran tunai terkadang menimbulkan masalah, karena uang tunai yang banyak dapat menarik seseorang untuk terlibat dalam kejahatan seperti kasus pencurian uang. Selain itu, uang tunai yang banyak juga merepotkan jika dibawa kemana-mana dalam bentuk uang tunai dan bisa memancing tindak kejahatan. Masalah ini membawa ma

Atomic Habits; Cara Sederhana Membangun Kebiasaan Baik

  Atomic Habits; Build Good Habits and Break Bad Ones adalah buku karya James Clear yang dirilis pada tahun 2018. Buku ini membahas bagaimana cara membangun kebiasaan yang baik dan menghilangkan kebiasaan buruk dengan cara yang sederhana namun efektif. Setelahnya, saya bergumam dalam diri lalu bertanya, apakah ngopi dan begadang adalah kebiasan buruk, Pak Clear?  Clear memulai bukunya dengan menekankan betapa pentingnya kebiasaan dalam kehidupan kita. Dia menunjukkan bahwa kebiasaan adalah tindakan yang dilakukan secara otomatis, dan oleh karena itu, kebiasaan kita membentuk siapa kita sebagai individu. Sebagai contoh, jika seseorang memiliki kebiasaan olahraga setiap pagi, maka itu akan membentuk pola pikir dan perilaku yang lebih sehat. Namun, kebiasaan buruk dapat merusak kita juga. Seperti kebiasaan merokok atau makan junk food secara teratur dapat mengurangi kesehatan kita dalam jangka panjang. Oleh karena itu, sangat penting untuk membangun kebiasaan yang baik dan menghilangkan